Green Easter 2023 " Donasi Pakaian Bekas "
Sampah Tekstil di Indonesia
Di dalam proses produksinya, industri tekstil menyumbangkan polusi air dan gas emisi terbanyak kedua setelah industri perminyakan. Di Indonesia, produksi sampah kain tekstil untuk pakaian memiliki angka yang cukup tinggi. Dari sekitar 33 juta ton pakaian yang diproduksi setiap tahunnya, dapat dihasilkan hampir satu juta ton limbah tekstil yang terbuang di lingkungan.
Catatan dari Nexus Foundation menunjukkan bahwa terdapat sekitar 1.000 pabrik garmen yang membuang sisa bahan kimia hasil produksi pakaian ke sungai Citarum. Hal ini memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan.
Untuk wilayah Jakarta sendiri catatan dari majalah National Geographic, Maret 2020: The End of The Trash menunjukkan bahwa dari 57% sampah yang ada, sekitar 8,2% di antaranya adalah berupa limbah tekstil.
Limbah pakaian di
samping dihasilkan dari aktivitas industri juga didapatkan dari gaya hidup
masyarakat yang membuang pakaian bekas. Seperti data dari riset milik YouGov
yang mencatat bahwa terdapat sekitar 66% masyarakat dewasa membuang paling
tidak satu buah pakaian mereka pertahun dan sekitar 25% membuang
setidaknya lebih dari 10 pakaian pertahun.
Untuk itu Sub Seksi Lingkungan Hidup, Gereja St Matias Rasul mendukung Gerakan " Green Easter" dari Keuskupan Agung Jakarta untuk mengajak umat untuk melakukan pertobatan ekologis nyata dengan :
Kegiatan “ Mengumpulkan Pakaian Bekas Layak Pakai “
Periode Pengumpulan 10 Maret 2023 sampai dengan 1 April 2023
Pakaian dapat di kumpulkan sebelum atau setelah selesai misa :
Sabtu jam 16.00 – 17.00, Minggu Jam 7.00 sampai dengan jam 11.00
Lokasi Pengumpulan Depan
Gereja Setelah Selesai Misa, atau melalu para Ketua Lingkungan
Pakaian Bekas yang terkumpul akan di sumbangkan untuk Warga Bantar Gebang pada
tanggal 2 April 2023 dan Panti Asuhan Anak
Pengumpulan Pakaian Bekas di Ruang " Paus Leo " ( Sebelah Toilet Wanita - Seberang kantin WK ) atau Gerobak Pakaian Bekas didepan Posko Security


Komentar
Posting Komentar